E.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP REMAJA TERHADAP PENDIDIKAN
Menurut Hurlock (1980), terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan, yaitu :
1.
Sikap teman
sebaya – apakah mereka berorientasi untuk melanjutkan kuliah atau berorientasi
kerja.
2.
Sikap
orang tua –
apakah orang tua menialai
bahwa sekolah merupakan sarana peningkatan status
sosialnya atau hanya
sekedar tuntutan untuk menyekolahkan saja.
3.
Tingkatan,
yang menunjukkan kesuksesan
atau kegagalan remaja
secara akademis.
4.
Relevansi atau nilai praktis dari bermacam-macam
pelajaran.
5.
Sikap
terhadap guru, pegawai
administrasi, kebijakan-kebijakan akademik
dan disiplin.
6.
Sukses dalam kegiatan ekstrakurikuler
7.
Derajat penerimaan sosial oleh teman sekelasnya.
F.
TIPE-TIPE REMAJA YANG SEDIKIT MEMILIKI MINAT
1. Remaja yang orang
tuanya memiliki aspirasi yang tidak realistis terhadap prestasi akademis,
olah raga dan
sosial sehingga memaksa anak-anaknya untuk meraih target yang
ditentukan mereka.
2. Remaja yang
kurang diterima oleh
teman sekelas dan
mereka yang merasakehilangan kesenangan seperti
teman-temannya dalam kegiatan ekstrakulikuler.
3. Remaja yang matang
lebih awal dan merasa lebih mencolok dibandingkan teman sekelasnya, sehingga
seringkali diharapkan untuk bisa melakukan tugas-tugasakademis
melebihi dari kemampuannya.
G. TANDA-TANDA
MALADJUSTMENT REMAJA
Dengan adanya perubahan yang terjadi dalam fisik,
psikologis dan sosial pada remaja
yang sangat cepat
dan drastis menuntut
remaja tersebut untuk
bisa menye-suaikan diri dengan perubahan
tersebut dan
tuntutan-tuntutan lingkungan baru
yang menyertainya. Pada
kenyataannya tidak semua
remaja dapat menyesuaikan dengan perubahan
tersebut, berikut adalah
beberapa tanda-tanda penyesuaian
diri yang salah pada remaja :
1. Tidak bertanggung
jawab, misalnya mengabaikan sekolah.
2. Agresif secara
berlebihan dan sikap yang tertalu yakin atas dirinya.
3. Perasaan tidak
aman, yang menyebabkan
remaja harus menyesuaikan
dengan standar kelompok.
4. Homesickness
5. Menghayal secara
berlebihan sebagai upaya untuk mengkompensir ketidakpuasan dari kehidupan
sehari-hari.
6. Regresi perilaku
ke tingkat perkembangan
yang lebih awal, misalnya ngompol, ngamuk pada saat marah dan
lain-lain.
7. Menggunakan defense mechanism
secara berlebihan, seperti
rasionalisasi,proyeksi, fantasi, dan displacement.
H. BEBERAPA MASALAH REMAJA
1. REMAJA DAN ROKOK
Beberapa motivasi yang
melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan
(anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan ( reliefing beliefs),
dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma ( permissive
beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok
yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama
dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok
sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
·
Penyebab Remaja Merokok
ü Pengaruh 0rangtua
Salah
satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal
dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah
untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan
rumah tangga yang bahagia (Baer &
Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
ü Pengaruh teman
Berbagai
fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar
kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari
fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi
terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut
dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi
perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu
atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991)
ü Faktor Kepribadian.
Orang
mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari
rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat
kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok)
ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes
konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang
memiliki skor yang rendah (Atkinson,
1999).
ü Pengaruh Iklan.
Melihat
iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok
adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk
mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).
2. PENYIMPANGAN SEKS PADA REMAJA
Kita telah ketahui bahwa kebebasan
bergaul remaja sangatlah diperlukan agar mereka tidak "kuper" dan
"jomblo" yang biasanya jadi anak mama. "Banyak teman maka banyak
pengetahuan". Namun tidak semua teman kita sejalan dengan apa yang kita
inginkan. Mungkin mereka suka hura-hura, suka dengan yang berbau pornografi,
dan tentu saja ada yang bersikap terpuji. benar agar kita tidak terjerumus ke
pergaulan bebas yang menyesatkan.
Masa remaja merupakan suatu masa yang
menjadi bagian dari kehidupan manusia yang di dalamnya penuh dengan dinamika.
Dinamika kehidupan remaja ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan diri
remaja itu sendiri. Masa remaja dapat dicirikan dengan banyaknya rasa ingin
tahu pada diri seseorang dalam berbagai hal, tidak terkecuali bidang seks.
Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, organ reproduksipun mengalami
perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami kematangan. Kematangan organ
reproduksi dan perkembangan psikologis remaja yang mulai menyukai lawan
jenisnya serta arus media informasi baik elektronik maupun non elektronik akan
sangat berpengaruh terhadap perilaku seksual individu remaja tersebut.
Salah satu masalah yang sering timbul
pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi pada remaja
adalah masalah kehamilan yang terjadi pada remaja diluar pernikahan. Apalagi
apabila Kehamilan tersebut terjadi pada usia sekolah. Siswi yang mengalami
kehamilan biasanya mendapatkan respon dari dua pihak. Pertama yaitu dari pihak
sekolah, biasanya jika terjadi kehamilan pada siswi, maka yang sampai saat ini
terjadi adalah sekolah meresponya dengan sangat buruk dan berujung dengan
dikeluarkannya siswi tersebut dari sekolah. Kedua yaitu dari lingkungan di mana
siswi tersebut tinggal, lingkungan akan cenderung mencemooh dan mengucilkan
siswi tersebut. Hal tersebut terjadi jika karena masih kuatnya nilai norma
kehidupan masyarakat kita. Kehamilan remaja adalah isu yang saat ini mendapat
perhatian pemerintah. Karena masalah kehamilan remaja tidak hanya membebani
remaja sebagai individu dan bayi mereka namun juga mempengaruhi secara luas
pada seluruh strata di masyarakat dan juga membebani sumber-sumber
kesejahteraan. Namun, alasan-alasannya tidak sepenuhnya dimengerti. Beberapa
sebab kehamilan termasuk rendahnya pengetahuan tentang keluarga berencana,
perbedaan budaya yang menempatkan harga diri remaja di lingkungannya, perasaan
remaja akan ketidakamanan atau impulsifisitas, ketergantungan kebutuhan, dan
keinginan yang sangat untuk mendapatkan kebebasan.
Selain masalah kehamilan pada remaja
masalah yang juga sangat menggelisahkan berbagai kalangan dan juga banyak
terjadi pada masa remaja adalah banyaknya remaja yang mengidap HIV/AIDS.
3.
REMAJA DAN PENYALAHGUNAAN MINUMAN KERAS DAN NARKOBA
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika
dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam
tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat
mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba
dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi ) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
·
Bahaya
Narkoba Bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase
perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang
dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut
di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena
narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan
untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang
besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu
bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data
menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok
usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila
karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di
kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum
suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak
akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama
dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
I.
CARA-CARA ORANG TUA UNTUK MENANGANI MASALAH REMAJA
Adanya
tanda-tanda kesalahan penyesuaian
diri remaja tentu
saja menuntut Penanganan yang cepat dan tepat, mengingat masa ini
merupakan masa penting yang menentukan
individu pada masa berikutnya.
Penanganan atas permasalahan
remaja sangat bervariasi dan
tergantung dari konteks
dan latar belakang
permasalahannya, dan juga upaya-upaya
ini idealnya merupakan hasil
kerjasama orang tua,
guru dan pihak-pihak lain yang
terkait.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan
dalam upaya untuk mencegah semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada
remaja, yaitu antara lain :
ü Peran Orangtua :
·
Menanamkan
pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita
·
Membekali
anak dengan dasar moral dan agama
·
Mengerti
komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua – anak
·
Menjalin
kerjasama yang baik dengan guru
·
Menjai
tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal menjaga lingkungan
yang sehat
·
Menerapkan
disiplin yang konsisten pada anak
·
Hindarkan
anak dari NAPZA
ü Peran Guru :
·
Bersahabat
dengan siswa
·
Menciptakan
kondisi sekolah yang nyaman
·
Memberikan
keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan ekstrakurikuler
·
Menyediakan
sarana dan prasarana bermain dan olahraga
·
Meningkatkan
peran dan pemberdayaan guru BP
·
Meningkatkan
disiplin sekolah dan sangsi yang tegas
·
Meningkatkan
kerjasama dengan orangtua, sesama guru dan sekolah lain
·
Meningkatkan
keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek setempat
·
Meningkatkan
deteksi dini penyalahgunaan NAPZA
ü Peran Pemerintah dan masyarakat :
·
Menghidupkan
kembali kurikulum budi pekerti
·
Menyediakan
sarana/prasarana yang dapat menampung agresifitas anak melalui olahraga dan
bermain
·
Menegakkan
hukum, sangsi dan disiplin yang tegas
·
Memberikan
keteladanan
·
Menanggulangi
NAPZA, dengan menerapkan peraturan dan hukumnya secara tegas\
·
Lokasi
sekolah dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan
ü Peran Media :
·
Sajikan
tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesaui usia)
·
Sampaikan
berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)
·
Adanya
rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang bebas biaya khusus
untuk remaja
J.
KIAT-KIAT SUKSES DALAM PENDIDIKAN UNTUK REMAJA
1.
Mentukan tujuan dan target yang akan dicapai, sehingga
pengerahan sumber daya yang dimiliki akan lebih tepat.
2.
Kenali
diri, baik berupa
kelebihan dan kekurangan
karena semakin remaja mengenai dirinya akan semakin terarah
tindakannya.
3.
Tekun dan jangan cepat menyerah.
4.
Berpikir sebelum mengambil suatu keputusan.
5.
Openminded dan jangan sombong.
6.
Jangan malu bertanya dan jangan takut salah.
7.
Hati-hati memilih teman dan lingkungan pergaulan.
8.
Hormat kepada guru, orang tua dan teman.
9.
Mengembangkan empati dalam bergaul.
10. Berusaha dan berdo’a
11. Bicaralah pada
orang tua jika
ada permasalahan yang
sulit, karena tidak
semua masalah bisa ditangani sendiri.
12. Apabila perlu,
dapat berkonsultasi dengan
ahli (misal :
psikolog, konselor pendidikan,
dll)
K.
KESIMPULAN
Masa remaja sebagai periode perkembangan yang
paling penting bagi individu pada
kenyataannya merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan
munculnya masalah. Meskipun
demikian adanya pemahaman
yang baik serta penanganan yang tepat
terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di
kehidupan selanjutnya, mengingat
masa ini merupakan masa yang
paling menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu
sendiri, orang tua, guru dan
pihak-pihak lain yang
terkait agar perkembangan
remaja di bidang
pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat
dan bahagia.
DAFTAR RUJUKAN
Hurlock, Elizabeth B, 1980. Psikologi
Perkembangan, suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, Erlangga,
Jakarta.
Tim Dirjen Pembinaan Kesmas. (1997). Pedoman
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak
Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga
Dosen
Pembina :Drs. Puger Honggowiyono., M.T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar