Jumat, 22 Februari 2013

Remaja dan Masalahnya II

E.        FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  SIKAP REMAJA TERHADAP PENDIDIKAN
Menurut Hurlock (1980), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan, yaitu :
1.      Sikap  teman sebaya – apakah mereka berorientasi untuk melanjutkan kuliah atau berorientasi kerja.
2.      Sikap  orang  tua    apakah  orang  tua menialai  bahwa  sekolah merupakan  sarana peningkatan  status  sosialnya  atau  hanya  sekedar  tuntutan  untuk menyekolahkan saja.
3.      Tingkatan,  yang  menunjukkan  kesuksesan  atau  kegagalan  remaja  secara akademis.
4.      Relevansi atau nilai praktis dari bermacam-macam pelajaran.
5.      Sikap  terhadap  guru,  pegawai  administrasi,  kebijakan-kebijakan  akademik  dan disiplin.
6.      Sukses dalam kegiatan ekstrakurikuler
7.      Derajat penerimaan sosial oleh teman sekelasnya.

F.         TIPE-TIPE REMAJA YANG SEDIKIT MEMILIKI MINAT
1.      Remaja yang orang tuanya memiliki aspirasi yang tidak realistis terhadap prestasi akademis, olah  raga  dan  sosial  sehingga  memaksa anak-anaknya untuk meraih target yang ditentukan mereka.
2.      Remaja  yang  kurang  diterima  oleh  teman  sekelas  dan  mereka  yang  merasakehilangan kesenangan seperti teman-temannya dalam kegiatan ekstrakulikuler.
3.      Remaja yang matang lebih awal dan merasa lebih mencolok dibandingkan teman sekelasnya, sehingga seringkali  diharapkan  untuk bisa melakukan tugas-tugasakademis melebihi dari kemampuannya.

G.       TANDA-TANDA MALADJUSTMENT REMAJA
Dengan adanya perubahan yang terjadi dalam fisik, psikologis dan sosial pada remaja  yang  sangat  cepat  dan  drastis  menuntut  remaja  tersebut  untuk  bisa menye-suaikan diri dengan perubahan  tersebut dan  tuntutan-tuntutan  lingkungan baru yang  menyertainya.  Pada  kenyataannya  tidak  semua  remaja  dapat  menyesuaikan dengan  perubahan  tersebut,  berikut  adalah  beberapa  tanda-tanda  penyesuaian  diri yang salah pada remaja :
1.      Tidak bertanggung jawab, misalnya mengabaikan sekolah.
2.      Agresif secara berlebihan dan sikap yang tertalu yakin atas dirinya.
3.      Perasaan  tidak  aman,  yang  menyebabkan  remaja  harus  menyesuaikan  dengan standar kelompok.
4.      Homesickness
5.      Menghayal secara berlebihan sebagai upaya untuk mengkompensir ketidakpuasan dari kehidupan sehari-hari.
6.      Regresi  perilaku  ke  tingkat  perkembangan  yang  lebih  awal, misalnya  ngompol, ngamuk pada saat marah dan lain-lain.
7.      Menggunakan defense  mechanism  secara  berlebihan,  seperti  rasionalisasi,proyeksi, fantasi, dan displacement.

H.       BEBERAPA MASALAH REMAJA
1.      REMAJA DAN ROKOK
           Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan ( reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma ( permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.

·         Penyebab Remaja Merokok
ü  Pengaruh 0rangtua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).



ü  Pengaruh teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991)


ü  Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).


ü  Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).
2.      PENYIMPANGAN SEKS PADA REMAJA
           Kita telah ketahui bahwa kebebasan bergaul remaja sangatlah diperlukan agar mereka tidak "kuper" dan "jomblo" yang biasanya jadi anak mama. "Banyak teman maka banyak pengetahuan". Namun tidak semua teman kita sejalan dengan apa yang kita inginkan. Mungkin mereka suka hura-hura, suka dengan yang berbau pornografi, dan tentu saja ada yang bersikap terpuji. benar agar kita tidak terjerumus ke pergaulan bebas yang menyesatkan.
           Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang di dalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan diri remaja itu sendiri. Masa remaja dapat dicirikan dengan banyaknya rasa ingin tahu pada diri seseorang dalam berbagai hal, tidak terkecuali bidang seks. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, organ reproduksipun mengalami perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami kematangan. Kematangan organ reproduksi dan perkembangan psikologis remaja yang mulai menyukai lawan jenisnya serta arus media informasi baik elektronik maupun non elektronik akan sangat berpengaruh terhadap perilaku seksual individu remaja tersebut.
           Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi pada remaja adalah masalah kehamilan yang terjadi pada remaja diluar pernikahan. Apalagi apabila Kehamilan tersebut terjadi pada usia sekolah. Siswi yang mengalami kehamilan biasanya mendapatkan respon dari dua pihak. Pertama yaitu dari pihak sekolah, biasanya jika terjadi kehamilan pada siswi, maka yang sampai saat ini terjadi adalah sekolah meresponya dengan sangat buruk dan berujung dengan dikeluarkannya siswi tersebut dari sekolah. Kedua yaitu dari lingkungan di mana siswi tersebut tinggal, lingkungan akan cenderung mencemooh dan mengucilkan siswi tersebut. Hal tersebut terjadi jika karena masih kuatnya nilai norma kehidupan masyarakat kita. Kehamilan remaja adalah isu yang saat ini mendapat perhatian pemerintah. Karena masalah kehamilan remaja tidak hanya membebani remaja sebagai individu dan bayi mereka namun juga mempengaruhi secara luas pada seluruh strata di masyarakat dan juga membebani sumber-sumber kesejahteraan. Namun, alasan-alasannya tidak sepenuhnya dimengerti. Beberapa sebab kehamilan termasuk rendahnya pengetahuan tentang keluarga berencana, perbedaan budaya yang menempatkan harga diri remaja di lingkungannya, perasaan remaja akan ketidakamanan atau impulsifisitas, ketergantungan kebutuhan, dan keinginan yang sangat untuk mendapatkan kebebasan.
           Selain masalah kehamilan pada remaja masalah yang juga sangat menggelisahkan berbagai kalangan dan juga banyak terjadi pada masa remaja adalah banyaknya remaja yang mengidap HIV/AIDS.

3.      REMAJA DAN PENYALAHGUNAAN MINUMAN KERAS DAN NARKOBA
            Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi ) fisik dan psikologis.
           Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).

·         Bahaya Narkoba Bagi Remaja
           Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
           Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
           Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.






I.          CARA-CARA ORANG TUA UNTUK MENANGANI MASALAH REMAJA
Adanya  tanda-tanda  kesalahan  penyesuaian  diri  remaja  tentu  saja menuntut Penanganan yang cepat dan tepat, mengingat masa ini merupakan masa penting yang menentukan  individu  pada masa  berikutnya.  Penanganan  atas  permasalahan  remaja sangat  bervariasi  dan  tergantung  dari  konteks  dan  latar  belakang  permasalahannya, dan  juga  upaya-upaya  ini  idealnya merupakan  hasil  kerjasama  orang  tua,  guru  dan pihak-pihak lain yang terkait.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain :
ü  Peran Orangtua :
·         Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita
·         Membekali anak dengan dasar moral dan agama
·         Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua – anak
·         Menjalin kerjasama yang baik dengan guru
·         Menjai tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal menjaga lingkungan yang sehat
·         Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak
·         Hindarkan anak dari NAPZA
ü  Peran Guru :
·         Bersahabat dengan siswa
·         Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman
·         Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan ekstrakurikuler
·         Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga
·         Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP
·         Meningkatkan disiplin sekolah dan sangsi yang tegas
·         Meningkatkan kerjasama dengan orangtua, sesama guru dan sekolah lain
·         Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek setempat
·         Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaan NAPZA
ü  Peran Pemerintah dan masyarakat :
·         Menghidupkan kembali kurikulum budi pekerti
·         Menyediakan sarana/prasarana yang dapat menampung agresifitas anak melalui olahraga dan bermain
·         Menegakkan hukum, sangsi dan disiplin yang tegas
·         Memberikan keteladanan
·         Menanggulangi NAPZA, dengan menerapkan peraturan dan hukumnya secara tegas\
·         Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan
ü  Peran Media :
·         Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesaui usia)
·         Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)
·         Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang bebas biaya khusus untuk remaja

J.          KIAT-KIAT SUKSES DALAM PENDIDIKAN UNTUK REMAJA
1.      Mentukan tujuan dan target yang akan dicapai, sehingga pengerahan sumber daya yang dimiliki akan lebih tepat. 
2.      Kenali  diri,  baik  berupa  kelebihan  dan  kekurangan  karena  semakin  remaja mengenai dirinya akan semakin terarah tindakannya. 
3.      Tekun dan jangan cepat menyerah. 
4.      Berpikir sebelum mengambil suatu keputusan.
5.      Openminded dan jangan sombong.
6.      Jangan malu bertanya dan jangan takut salah.
7.      Hati-hati memilih teman dan lingkungan pergaulan.
8.      Hormat kepada guru, orang tua dan teman. 
9.      Mengembangkan empati dalam bergaul.
10.  Berusaha dan berdo’a
11.  Bicaralah  pada  orang  tua  jika  ada  permasalahan  yang  sulit,  karena  tidak  semua masalah bisa ditangani sendiri.
12.  Apabila  perlu,  dapat  berkonsultasi  dengan  ahli  (misal  :  psikolog,  konselor pendidikan, dll)

K.        KESIMPULAN
Masa remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi individu  pada kenyataannya merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya  masalah.  Meskipun  demikian  adanya  pemahaman  yang  baik  serta penanganan yang  tepat  terhadap  remaja merupakan  faktor penting bagi keberhasilan remaja  di  kehidupan  selanjutnya, mengingat masa  ini merupakan masa  yang  paling menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan  pihak-pihak  lain  yang  terkait  agar  perkembangan  remaja  di  bidang  pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.

 DAFTAR RUJUKAN

Hurlock, Elizabeth B, 1980. Psikologi Perkembangan, suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, Erlangga, Jakarta.

Tim Dirjen Pembinaan Kesmas. (1997). Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga

Dosen Pembina :Drs. Puger Honggowiyono., M.T




Tidak ada komentar: