Perguruan
tinggi atau universitas sering dianggap hanya tempat menimba ilmu lanjutan demi
mendapat pekerjaan yang lebih baik kelak. Anggapan ini boleh dibilang salah, karena
sebenarnya setelah menyelesaikan jenjang perkuliahan mahasiswa dituntut untuk mengabdikan
ilmu yang telah dipelajari ke masyarakat. Ilmu tersebut bukan hanya pengetahuan
akademik .Selain pengetahuan akademik, lulusan perguruan tinggi juga dituntut
untuk memiliki kemampuan berpikir, kemampuan berkomunikasi dan juga kemampuan
manajemen.Apabila semua kemampuan tadi dimiliki oleh setiap lulusan perguruan
tinggi maka dapat dipastikan, mahasiswa sebagai Agents Of Change akan
tercapai.
Beberapa
waktu yang lalu di media cetak maupun elektronik sempat mengemuka berita bahwa
setiap satu bangku kuliah mewakili seribu orang yang tidak sempat
merasakannya.Dengan hal tersebut apabila mereka yang sedang menuntut ilmu di
perguruan tinggi tidak serius dalam memanfaatkan waktunya, maka mereka tidak
hanya membuang kesempatan mereka saja tetapi secara tidak langsung juga
kehidupan orang orang yang diwakili. Karena itu mahasiswa tidak hanya dituntut
menyelesaikan persoalan-persoalan pribadi dan tantangan-tantangannya tetapi
juga apa yang terjadi di masyarakat. Penyelesaian masalah tersebut harus
kreatif, bermanfaat dan yang paling penting adalah dapat diwujudkan .Jadi dapat
disimpulkan mahasiswa mampu menuang gagasan atau idenya dalam suatu karya yang
bersifat ilmiah dan yang tak kalah pentingnya adalah dapat terwujud.
Pemerintah
melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(DITLITABMAS) Ditjen Dikti sudah
memberikan dukungannya terhadap hal ini
melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).PKM pertama kali
dilaksanakan pada tahun 2001.PKM terbagi dalam tujuh bidang yaitu :
Ø PKMP
Bidang kepenulisan tentang karya kreatif dan
inovatif dalam penelitian.
Ø PKMT
Bidang kepenulisan tentang karya kreatif dan
inovatif dalam menciptakan suatu karya teknologi dengan pemanfaatan .
Ø PKMK
Bidang kepenulisan tentang karya kreatif dalam
membuka peluang usaha baru demi terciptanya lapangan pekerjaan baru.
Ø PKMM
Bidang kepenulisan tentang karya kreatif dalam
membantu masyarakat sesuai sinergisme ilmu dengan pokok permasalahan yang ada.
Ø PKMC
Bidang kepenulisan tentang karya kreatif dalam
IPTEKS.
Ø PKM-AI
Bidang kepenulisan tentang karya kreatif dalam
penulisan artikel ilmiah.
Ø PKM-GT
Bidang kepenulisan tentang karya tulis dalam hal
gagasan dan ide kreatif pokok
permasalahan.
PKM
dari para mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta setiap tahun akan
ditandingkan di Pekan Ilmiah Nasional.Juara umum dari acara ini akan mendapat
piala Ardhikarta Kertawidya. Fasilitas pemerintah yang ditujukan untuk
mendongkrak penulisan ilmiah di kalangan mahasiswa inilah yang perlu dicermati.
Minat mahasiswa dalam menulis ilmiah
sangat rendah. Pernyataan tadi dapat dibuktikan dengan berbagai
perbandingan seperti, perbandingan jumlah perguruan tinggi di Indonesia dengan
jumlah tim yang mengikuti PIMNAS, jumlah PKM yang masuk ke PIMNAS dengan jumlah
mahasiswa di Indonesia,dan berbagai perbandingan kuantitas yang relevan
lainnya.
Rendahnya minat mahasiswa terhadap
kepenulisan ilmiah dapat disebabkan banyak hal, seperti tugas kuliah yang
banyak, belum mengerti tata cara penulisan ilmiah, tidak punya teman untuk
dijadikan anggota kelompok penulisan ilmiah, kesulitan dalam hal mencari dosen
pembimbing, proses bimbingan dari dosen pembimbing tidak menentu. Hal-hal
tersebut sungguhlah hanya sesuatu yang tidak berlandaskan,karena proses belajar
mahasiswa tidaklah sama dengan anak sekolah. Proses belajar mahasiswa adalah
metode pembelajaran andragogi atau metode pembelajaran untuk orang dewasa
dimana peserta didik dipacu berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar. Dengan
demikian sebagai mahasiswa seharusnya harus selalu aktif dalam mencari, mengolah,
menerapkan setiap informasi yang didapat. Namun menurut penulis,metode
pembelajaran tadi, alangkah baiknya dikombinasikan dengan metode humanisme atau
memanusiakan manusia.
Selain itu pemerintah juga harus tetap
memfasilitasi kelanjutan bagi para peserta PIMNAS yang terpilih sebagai
pemenang, karena Indonesia ini terkenal dengan SDA dan SDM yang hebat sedangkan
masalah utamanya adalah fasilitas penghubung antara SDM dan SDA supaya menjadi
sinkron demi kemajuan bangsa.
Upaya untuk membuat mahasiswa rajin
menulis karya ilmiah saat ini sangat diperlukan.Mahasiswa harus diberi standar
kompetensi yang tegas sesuai jurusan masing masing dan pengembangan bakat minat
yang relevan dengan yang dipelajari. Sehingga tidak ada ‘salah jalan’ seperti
sekarang ini ,sebagai contohnya adalah mahasiswa
jurusan teknik tetapi aktif di organisasi keagamaan, mahasiswa jurusan
keolahragaan aktif di organisasi retorika dan sebagainya. Memang tidak ada
salahnya seperti demikian akan tetapi alangkah baiknya apabila mempelajari
suatu ilmu sampai mahir, baru
mempelajari ilmu yang lain. Daripada mempelajari dua ilmu atau lebih tetapi
setengah-setengah dalam menjalankannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar