Kamis, 02 Mei 2013

Kepenulisan Ilmiah Mahasiswa



Perguruan tinggi atau universitas sering dianggap hanya tempat menimba ilmu lanjutan demi mendapat pekerjaan yang lebih baik kelak. Anggapan ini boleh dibilang salah, karena sebenarnya setelah menyelesaikan jenjang perkuliahan mahasiswa dituntut untuk mengabdikan ilmu yang telah dipelajari ke masyarakat. Ilmu tersebut bukan hanya pengetahuan akademik .Selain pengetahuan akademik, lulusan perguruan tinggi juga dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir, kemampuan berkomunikasi dan juga kemampuan manajemen.Apabila semua kemampuan tadi dimiliki oleh setiap lulusan perguruan tinggi maka dapat dipastikan, mahasiswa sebagai Agents Of  Change akan tercapai.
Beberapa waktu yang lalu di media cetak maupun elektronik sempat mengemuka berita bahwa setiap satu bangku kuliah mewakili seribu orang yang tidak sempat merasakannya.Dengan hal tersebut apabila mereka yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak serius dalam memanfaatkan waktunya, maka mereka tidak hanya membuang kesempatan mereka saja tetapi secara tidak langsung juga kehidupan orang orang yang diwakili. Karena itu mahasiswa tidak hanya dituntut menyelesaikan persoalan-persoalan pribadi dan tantangan-tantangannya tetapi juga apa yang terjadi di masyarakat. Penyelesaian masalah tersebut harus kreatif, bermanfaat dan yang paling penting adalah dapat diwujudkan .Jadi dapat disimpulkan mahasiswa mampu menuang gagasan atau idenya dalam suatu karya yang bersifat ilmiah dan yang tak kalah pentingnya adalah dapat terwujud.


Pemerintah melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS)  Ditjen Dikti sudah memberikan dukungannya terhadap hal ini  melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).PKM pertama kali dilaksanakan pada tahun 2001.PKM terbagi dalam tujuh bidang yaitu :

Ø  PKMP
Bidang kepenulisan tentang karya kreatif dan inovatif dalam penelitian.
Ø  PKMT
Bidang kepenulisan tentang karya kreatif dan inovatif dalam menciptakan suatu karya teknologi dengan pemanfaatan .
Ø  PKMK
Bidang kepenulisan tentang karya kreatif dalam membuka peluang usaha baru demi terciptanya lapangan pekerjaan baru.
Ø  PKMM
Bidang kepenulisan tentang karya kreatif dalam membantu masyarakat sesuai sinergisme ilmu dengan pokok permasalahan yang ada.
Ø  PKMC
Bidang kepenulisan tentang karya kreatif dalam IPTEKS.
Ø  PKM-AI
Bidang kepenulisan tentang karya kreatif dalam penulisan artikel ilmiah.
Ø  PKM-GT
Bidang kepenulisan tentang karya tulis dalam hal gagasan dan ide kreatif  pokok permasalahan.
PKM  dari para mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta setiap tahun akan ditandingkan di Pekan Ilmiah Nasional.Juara umum dari acara ini akan mendapat piala Ardhikarta Kertawidya. Fasilitas pemerintah yang ditujukan untuk mendongkrak penulisan ilmiah di kalangan mahasiswa inilah yang perlu dicermati. Minat mahasiswa dalam menulis ilmiah  sangat rendah. Pernyataan tadi dapat dibuktikan dengan berbagai perbandingan seperti, perbandingan jumlah perguruan tinggi di Indonesia dengan jumlah tim yang mengikuti PIMNAS, jumlah PKM yang masuk ke PIMNAS dengan jumlah mahasiswa di Indonesia,dan berbagai perbandingan kuantitas yang relevan lainnya.
Rendahnya minat mahasiswa terhadap kepenulisan ilmiah dapat disebabkan banyak hal, seperti tugas kuliah yang banyak, belum mengerti tata cara penulisan ilmiah, tidak punya teman untuk dijadikan anggota kelompok penulisan ilmiah, kesulitan dalam hal mencari dosen pembimbing, proses bimbingan dari dosen pembimbing tidak menentu. Hal-hal tersebut sungguhlah hanya sesuatu yang tidak berlandaskan,karena proses belajar mahasiswa tidaklah sama dengan anak sekolah. Proses belajar mahasiswa adalah metode pembelajaran andragogi atau metode pembelajaran untuk orang dewasa dimana peserta didik dipacu berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar. Dengan demikian sebagai mahasiswa seharusnya harus selalu aktif dalam mencari, mengolah, menerapkan setiap informasi yang didapat. Namun menurut penulis,metode pembelajaran tadi, alangkah baiknya dikombinasikan dengan metode humanisme atau memanusiakan manusia.
Selain itu pemerintah juga harus tetap memfasilitasi kelanjutan bagi para peserta PIMNAS yang terpilih sebagai pemenang, karena Indonesia ini terkenal dengan SDA dan SDM yang hebat sedangkan masalah utamanya adalah fasilitas penghubung antara SDM dan SDA supaya menjadi sinkron demi kemajuan bangsa.
Upaya untuk membuat mahasiswa rajin menulis karya ilmiah saat ini sangat diperlukan.Mahasiswa harus diberi standar kompetensi yang tegas sesuai jurusan masing masing dan pengembangan bakat minat yang relevan dengan yang dipelajari. Sehingga tidak ada ‘salah jalan’ seperti sekarang ini ,sebagai contohnya adalah  mahasiswa jurusan teknik tetapi aktif di organisasi keagamaan, mahasiswa jurusan keolahragaan aktif di organisasi retorika dan sebagainya. Memang tidak ada salahnya seperti demikian akan tetapi alangkah baiknya apabila mempelajari suatu ilmu  sampai mahir, baru mempelajari ilmu yang lain. Daripada mempelajari dua ilmu atau lebih tetapi setengah-setengah dalam menjalankannya.

Tidak ada komentar: